Tak terasa waktu begitu cepat berjalan
Sangatlah disayangkan, tidak ada perubahan
Sia-sia belaka yang diangankan
Pelik sekali hidup ini
Rasa diri menangkap angin...
Apakah yang terjadi...?
Yah..., sulit untuk dipikir-pikir
Segala cara dicoba,
Untuk sesuatu yang dicita-cita
Namun!!! Yah..., namun semua itu tidak dapat diraga
Mungkin, ...mungkin diri berasa di bejana.
Cita, cinta, sukacita, dan kebahagiaan...pelik sekali
Pelik sekali sukma lalui
Pedih sekali...!!!
Rasa raga menangkap angin...
Rasa raga menjaring air...
Tak satu juapun yang mengerti...
Yah...mengerti yang raga pikir.
Dukacita...keabstrakan dunia yang fana
Dirasa sukma...rasa bersalah, rasa belaka
Membuat lgika kepala ubah jadi lelah
Sukma, raga m’rasa bersalah
Oh..., betapa malangnya sukma –raga diri
Rasa raga menangkap angin...
Rasa raga menjaring air...
Tiada yang mengerti raga...
______________________________
Tarutung 2001/2002
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten: Tarutung July 16st 2007
17 September 2009
Raga Menangkap Angin
Similar Posts
Previous
Semoga Kau Bahagia
Semoga Kau Bahagia
About B. Marada Hutagalung
Seorang penulis lagu, arranger lagu, khususnya lagu rohani Kristen, serta penulis puisi.

Tidak ada komentar:
Write Isi Komentar Baru
Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)