(bagian empat)
Aku datang sesuai dengan janjiku padamu
Tapi sayang, aku tepat waktu
Sesuatu yang lebih penting harus diselesaikan
Dan pertemuan berikut masih bersambung…
Terima kasih, engkau tahu aku lelah
Tapi itu bukan permintaanku
Sekalipun aku lelah, kutetap membantu
Memang kusempat bingung membantumu
Karena aku dalam keadaan lunglai
Satu pertanyaan bagiku,
Kenapa kamu buat aku terpikat?
Sulit kujawab…
Atau apa mungkin kepribadiaanmu pengaruhi aku?
Kala pertemuan itu aku b’ri karyaku
Karya curahan alam pikirku,
Karya curahan alam hatiku…
Sayang, kamu protes banyak…
Tidaklah penting bagiku protes
Aku hanya ingin t’rima dengan sukacita
Dan memahaminya…
Sebab hanya itu bisa b’ri tahu tentang hatiku
Aku masih bingung apa kamu mengerti,
Tapi aku rasa kamu mengerti
Andai kau tahu, terima kasih…
Bila kau tak tahu, juga terima kasih
Dan bila tak mau tahu, itu terserah…
Beginilah jadinya, bila takut ke pasukan-Nya
Kurasa ini masih dalam langkah awal…
Ah…, lebih baik aku lupakan saja
Tapi, haruskah aku jadi bodoh…
Jawaban masih belum kutemukan…
____________________________________________________________
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th
Terinspirasi di Kec. Tarutung & Simorangkir (Kec. Siatas Barita), 01 Mei 2006
Dirangkai/ditulis kembali di Tarutung, 06 Mei 2006
17 September 2009
Hati Yang Terselubung - bag. 4
About B. Marada Hutagalung
Seorang penulis lagu, arranger lagu, khususnya lagu rohani Kristen, serta penulis puisi.
0 Comments
Tidak ada komentar:
Write Isi Komentar Baru
Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)