Showing posts with label Puisi Aneh. Show all posts
Showing posts with label Puisi Aneh. Show all posts

15 June 2012

Cerita Baru Yang Hilang

Cerita lama telah selesai kutulis,
lanjut cerita baru,
cerita yang kutulis saat melaju baru.

Hari pertama kusiapkan kertas,
lalu kulukis rangkaian kata,
beberapa alinea telah selesai.

"Ceritamu bagus", kata sang penerbit.
"Lalu bagaimana, pak?" Tanyaku.
Seperti susah dijawab : "Lanjutkan!"

Hari berikutnya, bab per bab hampir selesai,
benar-benar cerita indah kugambarkan,
dan akhirnya selesai.

Dengan semangat aku membawanya ke penerbit,
diterima, dan berkata : "Sabar ya, akan kami proses!"
Aku sabar menunggu.

Jantungku berdebar-debar menunggu jawaban mereka.
Aku merasa yakin cerita baru akan terbit.
Aku berdoa dengan penuh harap.

Ternyata diluar dugaan : "Maaf pak, kami tak dapatkan menerbitkannya!"
Mereka tak menyimpan cerita itu lagi,
tak tahu entah di mana.

Jilid kedua telah kusiapkan,
tapi tak guna karena yang pertama telah hilang,
mungkin dibuang karena tak layak,
aku tak punya salinan.

Haruskah kutulis ulang cerita itu?
Buat apa jilid kedua, ketiga bila tak ada yang pertama.
Sejenak aku merenung dulu.
________________________
Tarutung, 15 Juni 2012
oleh : B. Marada Hutagalung

Melati Berduri

Oh melati berduri...
Sejak kapan dirimu berduri...
Apakah kamu ingin seperti mawar berduri?

Oh tidak boleh...!
Nanti mawar marah...!
Nanti mawar sedih...!

Mawar, maafin melati ya?
Dia tidak tahu apa yg diperbuatnya.
Ampunilah dia!

____________________________
Tarutung, 15 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung

08 June 2012

Gagal Meraih

Aku gagal meraih bintang,
dan aku juga gagal meraih bulan,
karena kubukan astronot atau kosmonot,
dan karena biaya ke sana sangat mahal.

Boro-boro ke sana,
tempat-tempat yg ada di bumi tak semua bisa didatangi.
____________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung 

Kupu-kupu Vs Kumbang



Sang kupu-kupu bukanlah tandingan sang kumbang,
namun bukan bertanding dalam sebuah permainan bela diri,
hanya persaingan dalam mencapai kehidupan yang lebih baik

Kupu-kupu sangat disukai orang-orang,
hingga dibiarkan begitu saja hinggap di bunga,
kumbang tidak begitu disukai oleh manusia,
karena dianggap pembawa hamu,
Benar-benar tak disadari oleh manusia,
kupu-kupu dan  kumbang sama kodratnya.

Memang kumbang akan menjadi hama bila perkembangannya sangat pesat,
namun kumbang itu masih berguna bagi tumbuhan yang berbunga.
Akan tetapi kupu-kupu bisa menjadi hama juga bila populasinya melebihi bunga-bunga.
Ulatnya bisa menjadi membawa wabah penyakit
walau nanti menjadi serangga yang indah.

Tetapi, kumbang tetap dianggap kalah dan kupu-kupulah yang menang,
karena dianggap sang kumbang tak seindah sang kupu-kupu.
Kupu-kupu Versus Kumbang, anda pilih mana?
_______________________________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung

Bolehkah Aku Rindu?

Bolehkah aku rindu?
Adalah sebuah kalimat yang terbersit di benakku,
yang selalu berdengung di telinga hatiku.

Bolehkah aku rindu?
Aku tidak tahu, tapi orang-orang bila boleh!
Tetapi salahkah merindukan orang yang tak kuketahui apakah merindukanku,
atau sama sekali tak merindukanku.

Bolehkah aku rindu?
Hanyalah sebuah pertanyaan yang membingungkan,
dan sulit untuk digambarkan.

Bolehkah aku rindu?
Yang bisa kulalukan haruslah tetap menjalankan asa,
melakukan tindakan yang berguna bagi semua orang.

Bolehkah aku rindu?
Pertanyaan yang selalu merasuk jiwa dan raga
dan selalu begitu, tetapi haruslah bersukacita.
__________________________________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung

27 May 2012

Oh Merpati, Terbanglah


Oh Merpati,
terbanglah engkau setinggi langit.
Kelilingalah bumi sambil menembus berbagai macam awan!
Terbang dan terbanglah!
 _______________________
Tarutung, 27 Mei 2012
Oleh : B Marada Hutagalung

02 May 2012

Hatiku Cuma Satu

Hatiku bukan untukmu,
karena bila kuberikan untukmu maka aku tak punya hati.
Tak bisa hati sapi atau hati ayam jadi gantinya, karena hatiku cuma satu.

Hatiku tak bisa dibagi dua karena hatiku cuma satu.
Jadi mohon maaf bila aku tak bisa memberikan hatiku untukmu,
karena hatiku cuma satu.
 
Tapi bila hatiku dua maka akan kuberikan satu untukmu,
itu pun bila kau tak punya hati.
Ingatlah, hatiku cuma satu!

______________________
Tarutung, 13 Mei 2012 
Oleh : B. Marada Hutagalung

17 September 2009

Error Processor

Hidup ini penuh lika-liku,
Sekali pun begitu tetapi saling berkaitan.
Namun saat ini segala aktivitas user sudah uncompatible dengan alam
Bahkan link tidak lagi dipergunakan dengan baik antar sesama user
Semuanya lebih meng-update kehidupannya sendiri
Tanpa memperhatikan sekitarnya

Kenapa ini terjadi?
Ini akibat godaan virus, sang perusak
Tidak peduli siapa saja user yang diserangnya
Bahkan para user ikut menjadi bagian dari virus
Tak ayal,  system pun error...!

Processing berjalan tanpa halangan,
Namun link dengan yang lain jadi Error
Tapi user tidak memperdulikan itu
Yang penting bisa menjadi multi-user,
Mencoba menguasai, merubah semua  system yang ada.

Apakah memory error? Tidak...!
Memory user tidak error, tetapi dikuasai virus
Mengingat ini, user harus perlu men-scan  system,
Me-registry kembali segala sistem yang error dan
Memory hanya butuh waktu di-defragment

Sangat disayangkan, user tidak memperhatikan virus, worm, trojan, dan spyware
Virus telah melahirkan system-system aturan main sendiri
Worm telah mengubah pola pikir baru terhadap system yang sebenarnya
Trojan dan Spyware bekerjasama mengubah system perangkat yang ada
Jadi, tak dapat dihindari lagi...user tidak berfungsi

Sadarlah wahai user...masih ada waktu untuk berubah...!
Jangan sampai error processor membuatmu jadi ‘hang’...!
Masih ada kesempatan untuk meng- install ulang...!
Ubahlah pola system yang telah terinfeksi itu...!
___________________________
Tarutung, 13 & 28 Agustus 2007
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Peristiwa Tak Terduga

(nyaris membunuh anak saat mengabdi kepada Negara)

Tugas adalah tanggung jawab yang wajib kulakukan...
Tapi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi nantinya,
Di saat kita semua menjalankan tugas demi negara,
Tantangan, halangan, ancaman, dan hambatan pasti datang...!
Kedatangannya pun tak dapat diduga...! Siapapun dia...!
Kecuali Yang Di Atas...!

Aku sendiri tak bisa membaca kejadian yang akan terjadi...
Aku hanya berharap semoga aku bisa jalankan tugasku dengan baik
Ternyata, tugasku terhenti di tengah jalan karena aku mendapat masalah
Aku nyaris membunuh anak, nyaris mencabut nyawanya...
Ia terbaring setelah dihantam oleh sepeda motor yang kupinjam...
Aku terkejut...!

Oh...Tuhan, kenapa hal ini terjadi?
Aku diberi kata-kata yang tidak mengenakkan di sekitar kejadian...
Aku pasrah, tugasku kuhentikan demi nyawa anak...
Aku pasrah, aku mohon kepada orang tuanya...

Aku tak bisa menyalahkan dia, karena dia tidak tahu apa-apa.
Aku sendiri bingung, di mana kesalahanku saat menjalankan tugas...
Aku sendiri bingung, apakah aku sengaja atau tidak...
Tapi aku berterima kasih kepada orang-orang yang mengerti aku
Terlebih kepada-Mu, Tuhan...!

Inilah peristiwa yang belum pernah terjadi dalam hidupku
Peristiwa ini membuat aku panik, nyaris tak tahu berbuat apa-apa!
Tapi untunglah Tuhan mau mengerti aku...
Nyawanya tidak hilang, dan raganya tidak sekarat...

Aku mohon Tuhan, tuntun aku dalam hidupku sehari-hari...
Tuntun aku dalam melaksanakan tugasku...
Aku mohon Tuhan, jangan kembalikan aku ke masalah ini lagi.
Tapi, jika memang itu terjadi lagi, mampukan aku hadapi semua itu.
Namun harapanku, yang berlalu biarlah berlalu
Dan berikutnya tak terulang lagi...!
______________________________________
Tarutung, 24 Juli 2007
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Terinspirasi di saat Penulis mendapat masalah di Terminal Madya Tarutung, 24 Juli 2007.-

Kemunafikanku...

Aku…
Jelas aku dong…!!!
Tak boleh ada seperti aku
Satupun tak boleh…!

Bila kau batu,
Aku…, besi
Ingat itu…!!!

_______________________________
Tarutung, April 17th 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th
Rewritten: Tarutung, April 21st 2006

Aku Tidak Tahu (masa bodoh)

Aku tidak tahu siapa aku,
Aku tidak tahu siapa kamu,

Aku tidak tahu apa aku sayang kamu,
Aku tidak tahu apa kamu sayang aku,
Aku tidak tahu apa aku benci kamu,
Aku tidak tahu apa kamu benci aku,

Ah…aku bingung
Juga, aku tidak tahu…
Kenapa jadi begini, ya…?
Pun, aku tidak tahu,
Pokoknya aku tidak tahu,
Masa bodoh ah…! (emang gua pikirin)
__________________________
Tarutung, 10 April 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th

Keegoisan (tidak mau tahu)

Aku…
Siapa kenal aku?
Aku sendiri ragu

Kamu…
Siapa kamu?
Aku tidak perduli
Aku tidak mau tahu

_________________________
Tarutung, 10 April 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th

Engkau Bukanlah Bunga Cintaku...

Dalam dunia percintaan selalu ada keanehan…
Itulah membingungkan aku.
Kumencintai bunga yang lain…
Malah datang bunga yang tidak kucintai.

Segala daya dan tenaga bersatu dalam usaha
untuk mencari dan mendekati bunga yang kucintai.
Eh…amburadul jadinya! Malah kau yang datang…
Kamu memang keras kepala…
Kau paksa aku untuk mencintaimu…
Ingat! Enkau bunkanlah bunga cintaku…

Kamu selalu bermain gelap untuk mengincarku…
Tapi untunglah kau tak tiap harinya mengganggu aku.
Sekali lagi kuingatkan, engkau bukanlah bunga cintaku…!
Ataupun bunga yang kudambakan!

Memang salah dasar kamu ini,
Diberi peringatan, malah menjadi-jadi…
Dasar “BUNGA SEDAP MALAM…”!
Masih pagi-pagi kau sudah menyebarkan bau tak enak…
Sore-sore aku berjaln, tak tahunya kau bereaksi juga…
Malampun kau bermain…

Kucoba untuk memotong jalan di waktumu…
Eh…kamu tetap juga menebarkan bau aneh!
Mungkin saja kau sedap di hidung orang…
hingga kau disebut “BUNGA SEDAP MALAM”,
Tapi bagiku, kau tetap tak sedap di hidungku…
Memang kau BUNGA SEDAP MALAM…
Bunga yang tak kusukai di dunia ini…
_________________________
Tarutung, November 04th 2003
Oleh : B. Marada Hutagalung

Tiga Bunga Pilihan Yang Tak Didapat

Mawar biru…
Bunga yang indah penuh kecerahaan,
Mataku tak pernah berkedip memandangmu
Saatnya kumemetik kamu
Agar orang lain tak lebih dulu…
Aduh! Tanganku tak berhasil memetikmu…
Malah hanya darah yang ke luar dari jemari tanganku…
Sangat disayangkan, keindahanmu ternyata diselimuti oleh duri-duri.

Melati putih…
Bunga yang indah penuh keceriaan,
Perasaanku menganggap bahwa dirimu suci seperti warnamu.
Saatnya kumemetik kamu
Agar orang lain tak lebih dulu…
Aduh! Sungguh alangkah sulitnya kau kupetik…
Aku terlambat, Kau terlampau jauh dan tinggi untuk jangkauan tanganku…
Malah tangan yang lain lebih dekat memetikmu…
Sangat disayangkan, keindahanmu ternyata dibatasi oleh kejauhan-ketinggian.

Aster Pink…
Bunga yang indah penuh kasih,
Hatiku sangat tersentuh akan warnamu.
Saatnya kumemetik kamu
Tapi! Sayang sekali, kau ternyata sudah dimiliki orang…
Disaat kuberencana ‘tuk memetikmu, kumalah dibentak yang punya…
Tangan tak jadi kugerakkan…
Sangat disayangkan, keindahanmu ternyata terpagar oleh yang punya.
_________________________
Tarutung, November 04th 2003
Oleh : B. Marada Hutagalung

My World Is Unique

My world is unique…
The form is alike a ball but elips…
Fulfiled by the life nature…
Those were the creations of God…

Really, that world I think and expose
not the world is the earth really…
My world is unique:
is my desire ~ love…
is my thalenta and skill
is my thinking and feeling that always fight…
is my daily life and situation…
is my family and my self…
is my friendship…

My world is unique…
About my desire…
Want tobe a God’s server according my talent and skill
my love…
the world gives me to love that don’t love me
About my talent
Want to be a musician though to create and arrange the song…
my skill…
Want tobe a programmer, technician, operator.
About my thingking and feeling…
Always fight…no stop…
About my daily life and situation …
Are affected by times and existency
About my family and my self…
Often have the hard problem.
About my friendship…
Too much…
Ever I help
Ever fight…

My world is unique…
There always the change…
_____________________________
Tarutung, November 04th 2003
By: B. Marada Hutagalung.
Revised: Tarutung, April 22nd 2006

Di manakah Engkau…?

Aku menyesal sekali ketika aku meninggalkanmu sebentar…
gara-gara ada sesuatu yang harus kukerjakan…
Yah…ketika aku menjemputmu…tiba-tiba kau tak di situ…
Di manakah engkau…?
Ah…tak ada lagi pelipurlara untukku…
Tak ada lagi pemberi nasehat untukku…
Tak ada lagi penyampai suara-Nya padaku…
Tak ada lagi yang membantuku, baik berteologi maupun bermazmur…
Aku sangat menyesal meninggalkanmu,
Kini aku merenung: Di manakah ‘kan kucari dirimu?
Kasih, bergeminglah di hatiku…
agar aku tahu di mana engkau…
oh…di manakah engkau…?
“Di manakah engkau ALKITAB-ku…?”
apakah kau diambil orang, ketika kutinggalkan sebentar…?
_____________________________________
Tarutung, July/August 2003
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten/revised: Tarutung, November 10th 2003

Patah Hati

Ah…tiba-tiba hati jadi trenyuh
Diakibatkan sesuatu hal yang tidak diinginkan…
Oh…sakitnya…

Entah kenapa kau berbuat demikian padaku…
Gara-gara kau, aku telah boros waktu
Padahal aku telah siap berbuat apa-apa untukmu…
Kau telah membuat aku patah hati…

Oh…kalah…kalah!
Padahal baru kali itu aku mengatakan cintaku padamu,
Ya, cinta yang sebenarnya…
Tapi, justru kau hancurkan hidupku…

Kau…kau…, oh kau MUSIK-ku…
Oh…MUSIK-ku sayang…,
Kau telah membuat diriku menangis…
Kenapa kau berbuat demikian,
Padahal itu awal publikasi kompetisi yang kuikuti…

Ah…MUSIK-ku…
_____________________________________
Tarutung, March/April 2003
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten/revised: Tarutung, November 10th 2003

Sampai Bertemu Sayang

Sejak aku masih di Kampus-1 STAKPN…
Kita selalu bertemu di dalam Aula Kampus-1,
baik direncanakan atau tidak direncanakan…
oh…merdunya suaramu,
kadangkala kita bernyanyi bersama…
Aku sedih ketika orang lain mengganggumu
hingga badanmu sakit dan cacat…
Walaupun demikin, aku tetap mencintaimu
dan mengajakmu bersenandung,
dan walau suaramu sudah agak berbeda sebelumnya…
Kadangkala aku sering memukulmu
karena kadang kala kau tidak mau bersuara
tapi aku tetap sayang padamu.
Tapi, setelah aku berada di Kampus-2 di Silangkitang…
Yah…aku jadi jarang bertemu, bahkan sama sekali tidak pernah bertemu…
Maafkan aku sayang…
Bukannya aku tidak suka, tapi gara-gara kampus kita telah berbeda…
Tetapi aku tetap usahakan untuk bertemu dan bernyanyi…
Gara-gara kau membuatku jadi mengenal tentang musik…
Oh…ORGAN Kampus-1 STAKPN…
Sampai bertemu, yah…di lain waktu…
Kutetap usahakaan ‘tuk bertemu engkau…
Sampai bertemu sayang…!
_________________________________________
Tarutung, February 09th 2002
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten/revised: Tarutung, November 10th 2003

Kau T’lah Kujatuhkan Tanpa Sengaja

Oh…betapa kecewanya aku pada diriku sendiri…
Kau t’lah kujatuhkan tanpa sengaja…
Bila kuingat, kuingat kenangan kita berdua…
Wah…sungguh indah.
Setiap hari kau merangkul leherku selalu.
Wujud matamu selalu mengingatkanku pada-Nya…
Khususnya pada hari terakhir di hari Senin…
Yah…kau tetap merangkul leherku ketik menuju Sipoholon
‘tuk mandi air panas bersama teman-teman.
Oh…! Sayang…, ketika aku didorong Irfan dan Armin,
Aku terjatuh dan rangkulanmu terlepas.
Akhirnya engkau tercebur dan tenggelam…
Kutak tahu dan aku juga tak sadar,
Bahwa kau t’lah kujatuhkan tanpa sengaja
dikarenakan aku haru cepat-cepat ke luar dari kolam…
karena air sangat panas dan aku tak tahu…
Setelah selesai mandi, barulah aku sadari bahwa kau telah
hanyut di kolam air panas…
Kuingin menyelamatkanmu dari dalam air,
Tapi, aku tak sanggup menembus air panas…
Akhirnya, aku meninggalkanmu dengan berat hati
diriasi sedih dan pilu…
Oh…KALUNG SALIBKU!
Kini kau tidak merangkul leherku…
Tanpa sengaja, kau t’lah kujatuhkan…
Oh…selamat tinggal, ma’afkan aku…
_________________________________________
Tarutung, February 09th 2002
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten/revised: Tarutung, November 10th 2003

Aku Sangat Merindukanmu

Oh…betapa sedihnya hatiku ini
Engkau begitu jauh dariku
Kau t’lah jauh dariku
Suaramu sangat merdu di telingaku
hingga hatiku tak bisa melupakanmu
Kadangkala, kau selalu menemaniku
baik malam maupun siang,
malahan setiap siang hari.
Sering engkau temani diriku
Sambil bernyanyi bersama
Ya, lagu tentang isi hatiku
Mataku! Selalu melirik badanmu yang langsing…
Rambutmu yang bergaya enam cabang…
Tapi, kini engkau t’lah jauh dari sisiku…
Kutak tahu di mana engkau berada…
Padahal cintaku tidak bisa kuberikan pada yang lain…
Kutetap setia padamu…
Oh…sayang, di manakah engkau?
Kini kusendiri tanpa engkau…
Kutak bisa berbuat apa-apa lagi.
Sayang…kutak bisa bernyanyi bersamamu lagi.
Ya…sengaja kutulis puisi ini untukmu, oh…sayang…
Kutak bisa dengar suaramu, oh…GITAR TUAKU.
Tanpa engkau, kutak bisa bersenandungria…
Tanp engkau, kutak bisa menciptakan lagu-lagu lagi…
Oh…GITAR TUAKU…
Kutak bisa menggantikanmu…
Sebab kutak punya duit…
Dari penyayangmu, B.Marada Hutagalung.
__________________________________________
Tarutung, February 07th 2002
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten/revised: Tarutung, November 10th 2003

Pengunjung

Flag Counter