Showing posts with label Puisi Percintaan. Show all posts
Showing posts with label Puisi Percintaan. Show all posts

27 January 2014

Cerita lama terungkap sudah - The Long Story have revealed


Lama kucari tapi tak ketemu,
berbulan-bulan kucari,
bertahun-tahun kucari,
hasilnya tetap nihil,
dan setelah tak kucari akhirnya ketemu
tapi tak bisa kembali seperti semula.

Semua sudah berlalu dan telah terjadi,
tak akan dapat diubah lagi apa pun caranya.
Hanya bisa berdoa demi kebaikan masing-masing.

Siapa yang salah? Sulit untuk dijelaskan,
situasilah yang membuat terjadi kesalahpahaman.
Komunikasi pun hilang begitu saja.
Walau begitu hanya Tuhanlah yang tahu.

Yang sudah terjadi biarlah terjadi,
tapi tetaplah menjalankan hidup masing-masing
Biarlah kenangan indah itu menjadi sejarah,
tapi bukan untuk diulang kembali.
_____________________________
Tarutung, 27 Januari 2014
Oleh : B. Marada Hutagalung

29 July 2012

Terima Kasih Cinta


Bagaikan mimpi indah bagiku,
kehadiranmu dalam hidupku
Bagai tak nyata keberadaanmu
membuatku takjub dan heran.

Oh indahnya
kehadiranmu dalam hidupku
engkau t'lah nyatakan
kasihmu untuk diriku
kau bukanlah sekedar
bintang dan berlianku
engkaulah berkatku
sukacita dan bahagiaku
Terima kasih, terima kasih
terima kasih cinta.
________________________
Tarutung, 29 Juli 2012
oleh : B. Marada Hutagalung


Catatan :
Puisi ini adalah sebuah lagu yang diciptakan oleh B. Marada Hutagalung, lagunya ada di http://maradagv.blogspot.com/2012/08/terima-kasih-cinta.html

Video :
 

08 June 2012

Bolehkah Aku Rindu?

Bolehkah aku rindu?
Adalah sebuah kalimat yang terbersit di benakku,
yang selalu berdengung di telinga hatiku.

Bolehkah aku rindu?
Aku tidak tahu, tapi orang-orang bila boleh!
Tetapi salahkah merindukan orang yang tak kuketahui apakah merindukanku,
atau sama sekali tak merindukanku.

Bolehkah aku rindu?
Hanyalah sebuah pertanyaan yang membingungkan,
dan sulit untuk digambarkan.

Bolehkah aku rindu?
Yang bisa kulalukan haruslah tetap menjalankan asa,
melakukan tindakan yang berguna bagi semua orang.

Bolehkah aku rindu?
Pertanyaan yang selalu merasuk jiwa dan raga
dan selalu begitu, tetapi haruslah bersukacita.
__________________________________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung

Sabarlah Wahai Kumbang

Harum semerbak sang bunga menggugah jiwa sang kumbang,
hanyalah sebuah harapan bagi sang kumbang bisa hinggapi di bunga,
karena sang kupu-kupu dan lebah telah ada di sana!

Buat apa memilih kumbang bila ada kupu-kupu atau lebah,
karena kumbang tak memiliki apa-apa,
namun kupu-kupu memiliki keindahan nan pesona,
namun lebah memiliki madu nan manis!

Sabarlah di kau wahai kumbang,
masih ada waktu yang akan datang,
dan masih ada keindahan yang akan datang!
Sabarlah wahai kumbang!
__________________________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh B. Marada Hutagalung

24 May 2012

Kebahagiaanmu

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga,
Kesedihanmu adalah kesedihanku juga.
Kebahagiaanku adalah kebahagiaanmu juga,
tapi Kesedihanku biarlah menjadi kebahagianmu.

Kau senang, aku juga
Kau susah, aku juga
Aku senang, kau juga
Tapi aku susah, biarlah kau senang.
____________________________
Tarutung, 15 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung 

08 October 2011

No Pink Anymore

Merah jambu telah menghiasi yang lain!
Merah jambu telah tersusup oleh warna kuning,
tinggal hanya warna biru.


Kuning benar-benar hebat bak emas,
kilaunya bisa menembus merah jambu.
Biru tak bisa menyamai.

Biru mencoba memendarkan warnanya,
merah jambu seperti menghindar dibalik kilau emas kuning.

Kebiruan itu telah pudar dari merah jambu,
karena telah dilingkupi kemilau emas kuning.
Merah jambu tak bisa lagi melebur dengan biru.

Tak dinyana, merah jambu dan kuning saling melebur,
sungguh indah bisa sepihak menghapus biru.
Tinggal satu warna, biru!

Biarlah menjadi cerah tanpa harus diwarnai merah jambu,
karena merah jambu telah terlebur kuning.

Tiada merah jambu lagi.

________________________
Tarutung, 08 Oktober 2011
Oleh : B. Marada Hutagalung

http://facebook.com/B.MaradaHutagalung

BMH

08 January 2011

Kasus Itu Terulang Kembali

Kenangan indah terukir kembali
Semangat hidup berkobar kembali
Ketenagan di dapat kembali
Itu semua wajar karena diharapkan

Namun tak dinyana, kenapa bisa sama?
Tak diketahui apa sebabnya.
Tapi karena keteledoran diri sendiri,
Kekhilafan diri sendiri.

Hanya karena perasaan semua dikorbankan
Siapa yang salah? Aku...!!!
Kenapa? Karena telah sempat asaku hidup.
Gairah menjalani hidup pun muncul.

Apalah dikata, tak ada arti menyesal lagi
Karena sudah beberapa kali terjadi kasus yang sama
Tak diduga bahwa itu akan terulang kembali.
Bukan salahnya, bukan salah Tuhan, tapi aku.

Kembali tiada guna, karena bukan pilihan
Namun hati masih ada maka cemburu meliputi
Walau begitu, semua harus dilepas
dan harus diakhiri dengan baik.

Berharap, semoga esok hari yang indah
dan untuknya, Tuhan beserta dia dan pilihannya
Dan aku harus bersyukur walau sakit di hati
Karena waktu tak dapat kembali.

________________________
Tarutung, 08 Januari 2011
Oleh : B. Marada Hutagalung

BMH

16 October 2010

Kupilih karena Serius

Pilihan
karena itu yang terbaik aku pikir dan kurasa
karena itu yang terindah aku pikir dan kurasa

Namun, pilihan...
ada tapi tak bisa kupilih
ada tapi tak mau kupilih

Pilihan...
tidak terlalu tapi biasa saja
tidak melebihi tapi di bawah saja

Kupilih...
Sebab ku ada rasa
Sebab itu impianku
karena serius...
__________________________
Tarutung, 08 Oktober 2010
oleh : B. Marada Hutagalung.

Kerinduan Semu

Dulu...
selalu ada rindu nyata dariku
selalu ada rindu nyata untuku
selalu nyata saling merindu

Kemudian...
selalu ada rindu nyata dariku
selalu tak ada lagi rindu nyata untukku
kumerindukan yang tak merindukanku

Kini...
bayangan selalu kurindu
bayangan yg tak jelas objeknya
bayangan yg tak dapat kuduga keberadaannya...
____________________________________________
Tarutung, 08 Oktober 2010
oleh : B. Marada Hutagalung.-

23 February 2010

Selamat berlayar Senyuman!

Hari-hariku selalu indah dihiasi oleh senyumannya
Senyuman yang telah mewarnai hidupku
Senyuman yang masih membayangiku sampai sekarang
Senyuman yang penuh perjuangan untuk mendapatkannya

Kini, senyuman itu sudah sirna
Senyuman yang tidak lagi mengisi ruang dan waktuku
Senyuman yang memilih ruang dan waktu yang lain
Akankah itu kudapatkan kembali?

Senyuman yang indah namun penuh misteri
Senyuman yang dapat meluluhkan hati
Senyuman yang bisa mengobarkan api semangat
Senyuman yang dulunya selalu menemani di kalaku sepi

Senyuman itu kini tiada lagi
Senyuman itu kini hanya tinggal kenangan
Entah kenapa, senyuman itu kini bukan untukku lagi
Mungkinkah itu kembali lagi?

Tiada kata yang bisa kuucapkan selain :
"Selamat berlayar Senyuman!"
Terima kasih, aku akan mengenangmu selamanya
Senyuman yang terindah yang kurasa...!
____________________________________
Tarutung, 23 Pebruari 2010
Oleh : B. Marada Hutagalung
http://mgv107.blogspot.com (Kidung Kehidupan)


http://maradagv.wordpress.com
http://maradagv.blogspot.com
http://maradagv.multiply.com
http://maradahtgalung.blogspot.com
http://friendster.com/maradagv107
http://facebook.com/maradagv
http://twitter.com/maradagv

28 January 2010

Ada Apa Denganmu?

Ada apa denganmu? Itulah yang adalam pikiranku
Ada apa denganmu? Aku tak tahu sama sekali
Ada apa denganmu? Tolong jelaskan kepadaku
Ada apa denganmu? Jangan buat aku bingung

Hanya setitik kata yang kau beri padaku
-------di saat kau mendapat masalah,
-------dan berkata : “Jangan ingat aku lagi!”
-------serta berkata : “Lupakanlah aku!”
Namun, itu tak dapat memuaskan aku

Ada apa denganmu? Pasti ada pengaruh yang lain
Apa apa denganmu? Cobalah buat alasan yang tepat
Ada apa denganmu? Katakanlah sejujurnya
Ada apa denganmu? Masih terngiang di otak
Ada apa denganmu?
______________________
Tarutung, 28 Januari 2010
Oleh : B. Marada Hutagalung


http://maradagv.blogpsot.com/
http://maradahutagalung.blogspot.com/
http://maradagv.multiply.com/
http://maradagv.wordpress.com/
http://facebook.com/maradagv
http://friendster.com/maradagv107
http://twitter.com/maradagv

Harapan Indah Sang Kumbang



Harapan Indah Sang Kumbang

Sudah sekian lama sang kumbang gagal terus
Ke seluruh penjuru angin ia pergi untuk menemui impiannya
Dan akhirnya ia jumpa dengan yang ia harapkan
Namun keberuntungan tak berpihak kepadanya

Sang kumbang mengharapkan sang bunga,
Tapi sang bunga berpihak ke yang lain
Meski seperti itu, dia berusaha dan hasilnya selalu gagal

Kasihan sekali sang kumbang,
Dia hanya bisa diam seribu bahasa melihat sang bunga
-------yang ternyata mengharapkan kedatangan sang kupu-kupu

Sang kumbang hanya bisa bersedih,
-------ketika sang kupu-kupu yang akhirnya datang menghinggapi sang bunga
Sang kumbang sadar bahwa dirinya tidak seperti sang kupu
-------yang mempunyai daya tarik tersendiri
Sang kumbang meninggalkan mereka berdua

Terbang dan terbang sejauhnya,
-------karena kumbang tak kuasa menahan sedih
Akhirnya ia tersenyum bahwa ia yakin akan menembus harapan

Kebahagiaan pun mendatangi sang kumbang dan sang bunga
Suka dan duka pun mereka lalui bersama sampai akhir hidup mereka

___________________________
Tarutung, 28 Januari 2010
Oleh : B. Marada Hutagalung

http://maradagv.blogpsot.com/
http://maradahutagalung.blogspot.com/
http://maradagv.multiply.com/
http://maradagv.wordpress.com/
http://facebook.com/maradagv
http://friendster.com/maradagv107
http://twitter.com/maradagv

12 October 2009

Satu untuk selamanya...

Selang satu tahun hatimu sulit ditembus
namun akhirnya bisa kuterebos dibantu olehmu
Rasa bahagia pun terasa dan berkata, Terima kasih Tuhan

Kuyakinkan diriku bahwa hatimu benar-benar untukku
tapi aku tidak tahu, akankah selamanya untukku?
Hanya bisa berharapa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa...

Kini kucoba untuk berusaha berkorban 'tuk mengasihimu setulus hati
Berusaha untuk mengerti dirimu yang jauh dari ruangku
Berusaha untuk meluangkan waktuku walau sebatas udara

Aku ingin ini hidupku jadi berarti
bukan suatu kesempatan, tapi aku tak ingin kesepian
Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu

Tak dapat kulukiskan dengan kata-kata,
aku sangat mengasihimu, dan menjadi satu untuk selamanya
berharap, engkau pun demikian untukku

Dari dulu memang dirimu sudah tahu,
aku masih sabar menanti kehadiranmu
kehadiran yang berarti bagiku

Memang waktu dan ruang selalu membatasi kebersamaan kita
tapi bukan itu tantangan yang berat, ada yang lain
kita tidak tahu dari kapan dan bagaimana datangnya

Kita hanya bisa berharap kepada-Nya,
bersabar sampai kita mencapai kesatuan
Ya, satu untuk selamanya...

Tidak hanya janji, tapi harus terlaksana
karena aku tak bisa lagi mengharapkan yang lain
hanya dirimu yang sudah kunantikan

Suka duka kita rasakan bersama
Turun naik kita lalu bersama
demi kebersamaan yang sejati

kita berdoa, satu untuk selamanya
kita berseru, satu untuk selamanya
kita berjanji, satu untuk selamanya
__________________________________________________
NB. :
Kupersembahkan buat seseorang yang kukasihi...!!!
Tarutung, 12 Oktober 2009
Oleh : B. Marada Hutagalung

17 September 2009

Menanti Jalur Terbuka

Di kala aku berpetualang ke samudera
tatkala kumelihat sebuah pulau nan indah dan anggun
hingga aku mencoba untuk berlabuh ke dermaga
dan sebelumnya kubertanya pada orang lain :
“Apakah nama pulau itu?”

Sayang sekali, jalur berlabuh untuku masih tertutup
karena kartu tanda pengenalku masih diragukan
dikhawatirkan aku bisa membawa masalah...

Namun, tak kusangka dia bisa merubah hidupku,
dia bisa meleburkan jiwaku yang sudah lama membeku
dengan kehangatan suasana pulaunya

Meskiku masih di laut lepas
namun hari-hariku dipenuhi sukacita
seraya berkata dalam hati :
“Kemegahanmu menembus benteng jiwaku...”
“kehangatanmu menghidupkan api dalam dadaku...”
“Tanahmu memberiku kedamaian abadi...”

Memang pernah kucoba untuk melupakanmu
Tapi, harum semerbakmu masih terasa di hidungku,
Wajahmu masih selalu membayangi hari-hariku,
Namamu masih terukir dalam kepalaku...,
Akhirnya kukembali berpetualang

Waktu terus berganti dan petualanganku nyaris berhenti
Ternyata kamu masih memilih waktu untuk masa depanmu
membiarkan para saudagar untuk berbisnis demi kemegahanmu
membiarkan pulaumu dibangun dengan keindahan
membiarkan masyarakatmu bekerja setiap hari
membiarkan pantaimu diawasi dari serangan tak terduga

Memang pulaumu pernah didatangi seorang petualang
namun tak bisa bertahan lama karena pulau lain menantinya
sehingga para pemimpinmu membuat sebuah keputusan.
Keputusan yang pasti dan membuahkan hasil yang indah
agar para petualang tidak sembarang datang dan pergi
Karena petualang yang diinginkan hanya satu...!

Bukan hanya aku saja yang berpetualang ke pulaumu,
banyak petualang lain ingin berlabuh ke dermagamu
hingga para pemimpinmu sulit membuka jalur pelabuhan
Akhirnya aku hanya mengitari pulaumu.
Menunggu dan menunggu sampai jalur pelabuhan terbuka
Ah..., sampai kapan aku sanggup mengitari pulaumu?
Perbekalanku hampir habis....!!!
_____________________________________________
Tarutung, 16 Juli 2008
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Puisi ini Kupersembahkan untukmu seorang...!

Aku Cinta Padamu

Ku bersyukur, bisa mengenal...
Dirimu oh kasih..!
Engkau telah membuat aku
jatuh hati padamu...

Segala cara ku rencanakan
dengan mantap dan yakin
Akhirnyaku menemuimu
‘Tuk ucapkan cinta…!

Tapi ku gagal setelah bertemu,
kau buat aku tak berkutik.
Segala rencana yang t’lah kupersiapkan
Tak dapat aku perbuat...!

Lagu ini t’lah kucipta
‘tuk menghibur diriku
S’bagai tanda ‘tuk mengungkapkan
aku cinta padamu....!

Sampai kapan ku bisa ungkap :
“Aku cinta padamu...?”
___________________________________________________________
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th
Tarutung, 21 Desember 2007
Ditulis ulang di Tarutung, 24 Juli 2008

NB. : Ini adalah sebuah syair lagu yang diciptakan penulis sendiri

Lagunya dapat dilihat dan di-download di : klik http://maradagv.blogspot.com/2011/05/aku-cinta-padamu.html

Cinta Sejatiku

O Tuhan, Kau ciptakan aku...
dan Kau b’ri cinta kepadaku
Tapi ku tak tahu cintaku
Cinta yang t’lah kudamba

O Tuhan, mengapa Kau buat...
Diriku memiliki cinta
Tapi ku malah tersiksa
Oleh karena tak tahu cintaku

Akankan cinta sejatiku...
’kutemui setiba ajalku?
Mungkinkah ini terjadi...?
Atau sudah menjadi takdirku..?

O Tuhan jangan biarkanku...
tersiksa oleh karena cinta.
Tolonglah hamba-Mu ini
’tuk temui cinta sejatiku...!

Betapa indah oh Tuhan, Kau ciptakan aku...
dengan memiliki cinta yang indah Kau beri.
Tapi kumalah tersiksa..., oleh karena cinta....!
Siapa dan di manakah ’kan kutemui cinta sejatiku...?
______________________________________________________
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th
Tarutung, 16 Desember 2007
Ditulis ulang di Tarutung, 24 Juli 2008
NB. : Ini adalah sebuah syair lagu yang diciptakan penulis sendiri

Sendiri...!

Indahnya hariku bersamamu yang kita lalui di saat itu.
Tapi kini telah sirna apa yang kuharapkan...
Tinggalkan diriku sendiri.

Aku harus bersabar hadapi kenyataan ini...
Karena engkau memohon tinggalkan aku sendiri.
Semoga dirimu selalu penuh bahagai...
‘Kan kuingat selalu kenangan kita berdua.

Maafkan diriku yang membuatmu kecewa
Semoga citamu berhasil kau gapai, oh kasih.

Aku harus bersabar karena tinggalkan’ku
Sendiri...!
________________________________
Tarutung, 24 Juli 2007
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Kupersembahkan buat mantan Kekasihku...!

Kukenang Selamanya

Wahai kasihku, dunia ini luas
Ya..., seluas pikiran dan pemahaman kita
Demikian juga cintaku padamu...

Wahai kasihku,
Tak dapat kulukiskan betapa pahitnya permohonanmu
Berargumen agar aku jauh dari sisimu
Karena kau dan aku adalah beda...

Kini aku telah menjalani permohonan itu
Terpaksa aku lakukan dengan berat hati.
Namun, aku mencoba untuk ikhlas hati...

Wahai kasihku, betapa sulitnya permohonanmu
Sehingga aku bertanya: apakah itu keinginan atau kebutuhanmu?
Apakah itu seikhlas hatimu?

Wahai kasihku,
Terima kasih atas cinta yang kuberikan kepadaku
Segala pegorbananmu telah membuat aku penuh dengan harapan
Namun apa yang hendak kukata, kamu dan aku harus berjarak
Itu karena permohonanmu...

Wahai kasihku,
Hari jadi kita akan kujadikan penghias mimpiku
Hari-hari yang kita lalui bersama akan kujadikan warna yang indah dalam hidupku
Pahit getirnya perbuatanmu akan kujadikan pengalaman dalam hidupku
Wajahmu akan kujadikan pelepas rinduku
Semuanya itu akan kukenang selamanya...!
___________________________________
Tarutung, 09 Juli 2007
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Kupersembahkan buat mantan Kekasihku...!

Hati Yang Terselubung - bag. 5/terakhir

(bagian lima/terakhir)

Sekarang, aku sudah lebih tahu siapa kamu
Meski tak sepenuhnya, tapi itu sudah cukup
Dan tidak hanya dari orang

Aku datang ke-empat kalinya
Saudarku ikut ke-dua kalinya
Aku sudah tahu kamu,
Tapi hati masih terselubung
Pura-pura tidak mau tahu…

Debat di antara kita telah kita lalui
Sayang, kau sempat buat hatiku tercambuk
Terima kasih, informasimu memperbaiki polaku
Dan tak dapat kupastikan apa masih bersambung…

Maaf seribu maaf,
Lupakanlah semua keteledoranku
Agar aku tak menjadi batu sandunganmu

Maaf seribu maaf,
Tak usah perbuat yang aku pinta
Agar tugasmu dari-Nya cepat selesai

Ini sudah terjadi, dan segera berlalu
Selesai sudahlah urusanku denganmu
Akhirnya, aku harus menjauhimu
Aku harus jadi pecundang dan pengecut
Aku membohongi, menipu diri…!
Itulah jawaban yang kutemukan…

~~~ Salam Sejahtera ~~~
_____________________________________________________________
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th
Terinspirasi di Kec. Tarutung & Simorangkir (Kec. Siatas Barita), 03 Mei 2006
Dirangkai/ditulis kembali di Tarutung, 06 Mei 2006

Hati Yang Terselubung - bag. 4

(bagian empat)

Aku datang sesuai dengan janjiku padamu
Tapi sayang, aku tepat waktu
Sesuatu yang lebih penting harus diselesaikan
Dan pertemuan berikut masih bersambung…

Terima kasih, engkau tahu aku lelah
Tapi itu bukan permintaanku
Sekalipun aku lelah, kutetap membantu
Memang kusempat bingung membantumu
Karena aku dalam keadaan lunglai

Satu pertanyaan bagiku,
Kenapa kamu buat aku terpikat?
Sulit kujawab…
Atau apa mungkin kepribadiaanmu pengaruhi aku?

Kala pertemuan itu aku b’ri karyaku
Karya curahan alam pikirku,
Karya curahan alam hatiku…
Sayang, kamu protes banyak…

Tidaklah penting bagiku protes
Aku hanya ingin t’rima dengan sukacita
Dan memahaminya…
Sebab hanya itu bisa b’ri tahu tentang hatiku

Aku masih bingung apa kamu mengerti,
Tapi aku rasa kamu mengerti
Andai kau tahu, terima kasih…
Bila kau tak tahu, juga terima kasih
Dan bila tak mau tahu, itu terserah…

Beginilah jadinya, bila takut ke pasukan-Nya
Kurasa ini masih dalam langkah awal…
Ah…, lebih baik aku lupakan saja
Tapi, haruskah aku jadi bodoh…
Jawaban masih belum kutemukan…
____________________________________________________________
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th
Terinspirasi di Kec. Tarutung & Simorangkir (Kec. Siatas Barita), 01 Mei 2006
Dirangkai/ditulis kembali di Tarutung, 06 Mei 2006

Pengunjung

Flag Counter