Showing posts with label Puisi Situsional. Show all posts
Showing posts with label Puisi Situsional. Show all posts

17 September 2009

Kemunafikanku...

Aku…
Jelas aku dong…!!!
Tak boleh ada seperti aku
Satupun tak boleh…!

Bila kau batu,
Aku…, besi
Ingat itu…!!!

_______________________________
Tarutung, April 17th 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th
Rewritten: Tarutung, April 21st 2006

Beban Yang Tak Teratasi

Aku capek, lelah, dan letih,
Kucoba istirahat, tapi tak kunjung lega
Beban masih menghantui pikiranku.

Meski’ku lemah tak berdaya
Kucoba untuk beraktivitas
Tapi tak kunjung teratasi
Kepulihanku belum klimaks

Oh..beban!
Kenapa kau masih lekat?
Ke mana kupergi, kau terus ada…
Mengertilah denganku…
_________________________
Tarutung, 11 April 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th

Aku Tidak Tahu (masa bodoh)

Aku tidak tahu siapa aku,
Aku tidak tahu siapa kamu,

Aku tidak tahu apa aku sayang kamu,
Aku tidak tahu apa kamu sayang aku,
Aku tidak tahu apa aku benci kamu,
Aku tidak tahu apa kamu benci aku,

Ah…aku bingung
Juga, aku tidak tahu…
Kenapa jadi begini, ya…?
Pun, aku tidak tahu,
Pokoknya aku tidak tahu,
Masa bodoh ah…! (emang gua pikirin)
__________________________
Tarutung, 10 April 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th

Keegoisan (tidak mau tahu)

Aku…
Siapa kenal aku?
Aku sendiri ragu

Kamu…
Siapa kamu?
Aku tidak perduli
Aku tidak mau tahu

_________________________
Tarutung, 10 April 2006
By : B. Marada Hutagalung, S.Th

Kekosongan

Hampa!!! Vakum!!!
Tiada apapun!!!
Yach…sama sekali tiada apa-apa!

KOSONG…, KEKOSONGAN…!!!
Pokoknya Kekosongan!!!
Entah, kekosongan cinta…
Kekosongan materi…
Kekosongan spirit…

Pokoknya kekosongan…
Yang jelas, aku lagi kosong!!!
Yang kudapat: Kekosongan…!
_____________________________
Tarutung, December 20th 2003
By: B. Marada Hutagalung
Rewritten: Tarutung, April 21st 2006

Engkau Bukanlah Bunga Cintaku...

Dalam dunia percintaan selalu ada keanehan…
Itulah membingungkan aku.
Kumencintai bunga yang lain…
Malah datang bunga yang tidak kucintai.

Segala daya dan tenaga bersatu dalam usaha
untuk mencari dan mendekati bunga yang kucintai.
Eh…amburadul jadinya! Malah kau yang datang…
Kamu memang keras kepala…
Kau paksa aku untuk mencintaimu…
Ingat! Enkau bunkanlah bunga cintaku…

Kamu selalu bermain gelap untuk mengincarku…
Tapi untunglah kau tak tiap harinya mengganggu aku.
Sekali lagi kuingatkan, engkau bukanlah bunga cintaku…!
Ataupun bunga yang kudambakan!

Memang salah dasar kamu ini,
Diberi peringatan, malah menjadi-jadi…
Dasar “BUNGA SEDAP MALAM…”!
Masih pagi-pagi kau sudah menyebarkan bau tak enak…
Sore-sore aku berjaln, tak tahunya kau bereaksi juga…
Malampun kau bermain…

Kucoba untuk memotong jalan di waktumu…
Eh…kamu tetap juga menebarkan bau aneh!
Mungkin saja kau sedap di hidung orang…
hingga kau disebut “BUNGA SEDAP MALAM”,
Tapi bagiku, kau tetap tak sedap di hidungku…
Memang kau BUNGA SEDAP MALAM…
Bunga yang tak kusukai di dunia ini…
_________________________
Tarutung, November 04th 2003
Oleh : B. Marada Hutagalung

Pengunjung

Flag Counter