Showing posts with label Puisi Situsional. Show all posts
Showing posts with label Puisi Situsional. Show all posts

14 August 2014

Ujung Perjuangan


Mentari tiba kuberangkat berkarya
Mentari pergi kukembali ke rumah
kujalani dengan berbagai perubahan

Demi mencapai tujuan yang indah
semua tenaga dan pikiran dikerahkan
akhirnya ada perubahan tapi tak indah

Apakah ada yang salah?
Sulit diungkapkan karena sudah berlalu
Mencapai kebijakan tak mudah

Semua usaha ada hasilnya bagi orang
hanya keletihan dan kelelahan yang dirasa
bagai usaha tak berujung!

Adakah yang bisa membantu?
Hanya bisa berharap kepada-Nya
Semoga ada jalan!
______________________________
Tarutung. 14 Agustus 2014
Oleh: B. Marada Hutagalung

08 June 2012

Gagal Meraih

Aku gagal meraih bintang,
dan aku juga gagal meraih bulan,
karena kubukan astronot atau kosmonot,
dan karena biaya ke sana sangat mahal.

Boro-boro ke sana,
tempat-tempat yg ada di bumi tak semua bisa didatangi.
____________________________
Tarutung, 08 Juni 2012
Oleh : B. Marada Hutagalung 

27 May 2012

Oh Merpati, Terbanglah


Oh Merpati,
terbanglah engkau setinggi langit.
Kelilingalah bumi sambil menembus berbagai macam awan!
Terbang dan terbanglah!
 _______________________
Tarutung, 27 Mei 2012
Oleh : B Marada Hutagalung

17 September 2009

Selamat Pagi Mentari

Tak pelak aku bangun karena suara ayam jantan
Kubuka jendela kamarku terasa nian cahayanya
Ku sadar aku sudah terlambat bangun

Akhirnya aku keluar sebentar tanpa membasuh diri
Sejenak aku bergumam kagum :
“Oh, alangkah indahnya dirimu mentari”
“Engkau telah membawaku ke kehidupan baru”

Ah, andai aku bisa menjamahmu hidupku akan terasa bahagia
Sayang, memang sudah begitu hidupmu dibuat-Nya
Aku di sini, engkau di sana
Tapi, engkau jauh tetap bisa kurasakan kehadiranmu

Alangkah mulianya perbuatanmu terhadap sesamaku,
tak pernah menuntut balas, selalu memberi kehidupan
Aku ingin seperti mu, mentari...!

Aku sering kesepian, tapi cahayamu selalu menemaniku
Tapi tak satu pun makhluk yang bisa menemuimu
Ataupun menaklukkanmu...

Mentari, terima kasih...
Aku akan menjalankan hidup baruku...
Besok kita masih bersua,
Aku ucapkan, selamat pagi mentari....
___________________________
Tarutung, 13 Agustus 2008
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Selamat Malam Bintang Jauh

Sejenak aku ke luar ke halaman rumah,
aku duduk di teras seraya memandang ke atas langit.
Oh, sungguh alangkah indahnya bintang yang satu itu,
Lebih terang dari pada yang lain

Oh bintang...
Engkau telah menerangi jiwaku yang gelap
dengan sinarmu, engkau tersenyum padaku
membuat hatiku semakin terpana.

Kuingin memilikimu,
Tapi sayang, kau tak bisa kuraih.
Bila kupandang, engkau begitu dekat...,
tapi, bila kudekati dan kusentuh...,
engkau begitu jauh...!

Aku memang tak bisa terbang...
Tapi, bila pun burung ahli dalam terbang...
tetap jua tak bisa mendekatimu.
Malang melintang memang nasibku,
Ternyata sang meteor dan kometlah yang menjadi sainganku.

Sayang, aku hanya bisa memandang.
Akhirnya aku kembali ke rumah,
karena tak tahan dengan cuaca dingin dan
juga banyak nyamuk...!
Hai bintang, aku mau tidur...!
Selamat malam bintang jauh...!
___________________________
Tarutung, 23 Juli 2008
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Peristiwa Tak Terduga

(nyaris membunuh anak saat mengabdi kepada Negara)

Tugas adalah tanggung jawab yang wajib kulakukan...
Tapi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi nantinya,
Di saat kita semua menjalankan tugas demi negara,
Tantangan, halangan, ancaman, dan hambatan pasti datang...!
Kedatangannya pun tak dapat diduga...! Siapapun dia...!
Kecuali Yang Di Atas...!

Aku sendiri tak bisa membaca kejadian yang akan terjadi...
Aku hanya berharap semoga aku bisa jalankan tugasku dengan baik
Ternyata, tugasku terhenti di tengah jalan karena aku mendapat masalah
Aku nyaris membunuh anak, nyaris mencabut nyawanya...
Ia terbaring setelah dihantam oleh sepeda motor yang kupinjam...
Aku terkejut...!

Oh...Tuhan, kenapa hal ini terjadi?
Aku diberi kata-kata yang tidak mengenakkan di sekitar kejadian...
Aku pasrah, tugasku kuhentikan demi nyawa anak...
Aku pasrah, aku mohon kepada orang tuanya...

Aku tak bisa menyalahkan dia, karena dia tidak tahu apa-apa.
Aku sendiri bingung, di mana kesalahanku saat menjalankan tugas...
Aku sendiri bingung, apakah aku sengaja atau tidak...
Tapi aku berterima kasih kepada orang-orang yang mengerti aku
Terlebih kepada-Mu, Tuhan...!

Inilah peristiwa yang belum pernah terjadi dalam hidupku
Peristiwa ini membuat aku panik, nyaris tak tahu berbuat apa-apa!
Tapi untunglah Tuhan mau mengerti aku...
Nyawanya tidak hilang, dan raganya tidak sekarat...

Aku mohon Tuhan, tuntun aku dalam hidupku sehari-hari...
Tuntun aku dalam melaksanakan tugasku...
Aku mohon Tuhan, jangan kembalikan aku ke masalah ini lagi.
Tapi, jika memang itu terjadi lagi, mampukan aku hadapi semua itu.
Namun harapanku, yang berlalu biarlah berlalu
Dan berikutnya tak terulang lagi...!
______________________________________
Tarutung, 24 Juli 2007
Oleh : B. Marada Hutagalung, S.Th

Terinspirasi di saat Penulis mendapat masalah di Terminal Madya Tarutung, 24 Juli 2007.-

Pengunjung

Flag Counter