17 September 2009

Usaha Menghentikan Perang Panas

Tiap waktu melangkah atau tidak…
Diriku selalu berada di tengah perang panas yang berkecamuk,
Yaitu antara dua pihak yang berbeda sifat,
Dua pihak yang tak ada mau mengalah…

Perang panas ini tak kunjung-kunjung henti
Sejak terjadinya perbedaan pemahaman.
Aku tak mau diam saja, kucoba untuk menghentikannya…
Tapi…, kutak bisa!!!

Tak ada waktu tenang…
Tak ada waktu luang…
S’bab tiap waktu selalu mengangkat senjata…
S’bab tiap waktu selalu berperang…
Tak ada yang mau berhenti!!!

Usaha lain, kucoba untuk mendekatinya satu per satu…
Pihak pertama selalu mengandalkan keintelektualan pikiran,
Pihak kedua selalu mengandalkan kekuatan perasaan hati.
Wah…! Gawat! Pendekatankau malah menghasilkan perang lebih dahsyat.

Aduh! Rambutku seraya terbakar akibat perang…
Tulang-tulang otakkupun mulai retak,
Badanku bagai kurang vitamin…kurus bagai tak terurus…
Aku sudah bosan untuk menghentikan perang ini!

Memang dari dulu aku tak pernah belajar untuk menyatukannya,
Ya…menyatukan pikiran dan hati yang selalu berperang dalam diriku,
Aku sudah tak punya semangat lagi untuk hidup,
Kekuatanku habis di tengah perang panas itu.

Mentari pagi mencoba untuk berpendapat ketika aku termenung:
Kedua sifat itu yang ada dalam dirimu tak usah kau cemaskan
Sebenarnya itu terjadi karena dirimu dihantui “Cita ~ Cinta”…
Biarkanlh keduanya berkembang…bagai ayam berenang…
Akhirnya tenggelam. Aku jadi bingung sendiri…
Sedemikian rupakah usaha untuk menghentikan perang panas ini???
_________________________
Tarutung, November 04th 2003
Oleh : B. Marada Hutagalung

Comments
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru

Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.


Pengunjung

Flag Counter