17 September 2009

Raga Menangkap Angin

Tak terasa waktu begitu cepat berjalan
Sangatlah disayangkan, tidak ada perubahan
Sia-sia belaka yang diangankan

Pelik sekali hidup ini
Rasa diri menangkap angin...
Apakah yang terjadi...?
Yah..., sulit untuk dipikir-pikir

Segala cara dicoba,
Untuk sesuatu yang dicita-cita
Namun!!! Yah..., namun semua itu tidak dapat diraga
Mungkin, ...mungkin diri berasa di bejana.

Cita, cinta, sukacita, dan kebahagiaan...pelik sekali
Pelik sekali sukma lalui
Pedih sekali...!!!
Rasa raga menangkap angin...
Rasa raga menjaring air...
Tak satu juapun yang mengerti...
Yah...mengerti yang raga pikir.

Dukacita...keabstrakan dunia yang fana
Dirasa sukma...rasa bersalah, rasa belaka
Membuat lgika kepala ubah jadi lelah
Sukma, raga m’rasa bersalah

Oh..., betapa malangnya sukma –raga diri
Rasa raga menangkap angin...
Rasa raga menjaring air...
Tiada yang mengerti raga...
______________________________
Tarutung 2001/2002
By: B. Marada Hutagalung.
Rewritten: Tarutung July 16st 2007

Comments
0 Comments
No comments:
Write Isi Komentar Baru

Mohon komentarnya dengan tidak memuat komentar yang berunsur SARA, Pornografi dan hal-hal yang tidak sesusai dengan aturan/norma yang berlaku. Terima kasih dan salam sejahtera.


Pengunjung

Flag Counter